Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

TIPS MENANAM LENGKENG PADA AREA RAWAN GENANGAN AIR

           

Menanam Lengkeng Agar Berbuah Lebat
Buah Klengkeng
(Foto : Dokumentasi Pribadi)

           Tanaman klengkeng dengan latin Dinocarpus Longan merupakan salah satu tanaman yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Cita rasanya yang manis, segar, ditambah aromanya yang khas membuat peminatnya selalu ketagihan untuk menyantapnya. Harganya pun tergolong tinggi terutama lengkeng-lengkeng unggulan seperti lengkeng matalada, itoh, new kristal, diamond river, dll. Tak heran bila banyak diantara kita yang berkeinginan untuk menanamnya di pekarangan rumah.

Pohon Klengkeng
          Namun keinginan tersebut kadang terhambat oleh beberapa hal diantaranya pekarangan kita kadang tergenang air saat musim hujan, sehingga membuat akar lengkeng membusuk dan akhirnya mati. Ini disebabkan karena klengkeng memang merupakan salah satu tanaman yang tidak dapat hidup dalam air tergenang. Selain itu, ada juga sebagian di antara kita yang mempunyai banyak kesibukan yang berdampak pada kurangnya waktu dalam pemeliharaan terutama penyiraman. Apalagi saat musim kemarau, lengkeng butuh perhatian khusus dalam pemeliharaannya terutama yang baru ditanam. 

          Tapi jangan khawatir, GO-SINARBULAN.COM saat ini hadir memberi solusi dengan permasalahan yang kita hadapi. Hal ini tertuang dari pengalaman pribadi yang memiliki kasus yang sama, yaitu pernah mengalami gagal dalam pemeliharaan lengkeng akibat genangan air hujan, ada pula yang mati saat musim kemarau berkepanjangan akibat jarang memperoleh penyiraman karena kesibukan. 

Lengkeng yang Mati Akibat Genangan Air
(Foto : Dokumentasi Pribadi)

          Nah, bagi yang mengalami hal serupa, tidak perlu berkecil hati. Berikut akan diuraikan tips menanam lengkeng pada area rawan genangan air agar tumbuh dengan baik dan berbuah lebat.

1.       Gunakan Ban Bekas dalam Penanaman (direkomendasikan menggunakan ban mobil)


Lengkeng dengan Pilar Ban Bekas

(Foto : Dokumentasi Pribadi)



           Ada beberapa manfaat dari penggunaan ban bekas pada kegiatan penanaman lengkeng, antara lain :

  • Sebagai pilar bagi tanaman klengkeng.

           Bahan ban yang terbuat dari karet tebal, sangan bagus dijadikan sebagai pilar tanaman. Dengan demikian, penyiraman dan pemberian pupuk akan terpusat dengan sempurna ke bagian akar.

  • Sebagai wadah penyimpanan air

          Bentuk ban dengan lekukan ke dalam akan mampu menampung air dan dapat menjadi pasokan kebutuhan air untuk tanaman apabila kita tidak sempat menyiramnya dalam kurun 1 atau 2 hari. Jadi apabila kita ada kesibukan yang tidak memungkinkan melakukan penyiraman secara rutin setiap hari, ada baiknya sempatkan waktu terlebih dahulu untuk menyiram sebanyak mungkin hingga air tertampung pada bagian dalam ban. Dengan demikian media tanam kita akan terhindar dari kekeringan.

  • Menghindarkan tanaman dari busuk akar saat area sekitar tergenang air

           Dengan tumpukan beberapa ban, otomatis posisinya akan lebih tinggi dari posisi dasar ban. Sehingga apabila terjadi genangan air di area sekitar tanaman ketika turun hujan, ketinggian ban akan berperan menghindarkan tanaman dari genangan air tersebut. Hal ini akan sangat membantu saat tanaman masih kecil dan menuju ke arah dewasa. Apabila tanaman sudah dewasa, akar tanaman sdh lebih kokoh dari sebelumnya. Sehingga jika terjadi genangan air di sekitar tanaman, walau akar bagian bawah tergenang, masih ada akar yang di sekitar ban yang akan tetap berusaha mempertahankan hidupnya.

  • Memberi keindahan tersendiri apabila pemilik tanaman memberikan sentuhan cat pada ban.

 

2.       Pilihlah Bibit Lengkeng yang Sehat dan Sesuai Kebutuhan.


           Pemilihan bibit di sini sangatlah penting untuk memastikan tanaman kita bakal cepat berbuah atau tidak. Pilihlah bibit yang berkualitas sehingga berpengaruh positif terhadap hasilnya kelak.

           Bibit tanaman lengkeng umumnya terdiri atas dua bagian yaitu bibit generatif (bibit yang berasal dari biji), dan yang kedua adalah bibit vegetatif (berasal dari cangkokan, okulasi, stek, sambung pucuk, dll). Rekomendasi bibit yang baik adalah dari jenis vegetatif dimana bibit ini akan lebih cepat berbuah dibandingkan dengan yang generatif. Disamping itu, bibit vegetatif akan menghasilkan buah yang sama persis dengan indukannya, juga pohonnya tidak terlalu tinggi saat mulai berproduksi. 


           Satu hal yang juga perlu diperhatikan adalah ada beberapa varitas tanaman lengkeng yang sulit berbuah di Indonesia, baik di dataran rendah maupun  dataran tinggi, termasuk jenis itoh, new kristal, dll. Lengkeng jenis ini memerlukan perlakuan khusus agar dapat berbuah. Perlakuan yang sangat sederhana adalah dengan mengerat bagian batang tanaman, namun keberhasilannya kurang terukur. Selain itu ada hal yang umum dilakukan oleh petani lengkeng saat ini yaitu perlakuan secara kimia. Tingkat keberhasilan untuk perlakuan secara kimia ini sangat tinggi. Metode kerjanya yaitu dengan pemberian bahan kimia penginduksi, biasanya menggunakan bahan kimia oksidator kuat antara lain KNO3. Cara pengaplikasiannya pun ada tiga cara, yang pertama disiramkan ke tanah tepatnya pada daerah bagian perakaran. Sebelum bahan kimia ini disiramkan, terlebih dahulu dilakukan penggemburan pada area akar tanaman yang mengelilingi pohon tanaman. Biasanya dilakukan penggemburan pada bagian batas luar daun agar akar tanaman langsung bersentuhan dengan bahan tersebut. Cara kedua adalah dengan menyemprotkan bahan kimia tersebut ke daun tanaman.  Untuk tanaman lengkeng yang besar, tidak memungkinkan disiram atau disemprot. Jadi perlakuannya menggunakan cara ketiga yaitu dengan cara injeksi ( suntik). Kegiatan injeksi dilakukan pada batang utama atau akar tanaman.


           Jadi pemilihan bibit tanaman sendiri tergantung dari keinginan si penanam. Apakah akan menanam lengkeng lokal yang tanpa pemberian perlakuan khusus tetap berbuah atau menanam lengkeng yang memerlukan perlakuan khusus.            

 

3.       Gunakan Media Tanam yang Berkualitas


           Media tanam yang berkualitas yaitu media tanam yang memiliki unsur hara lengkap dan bebas dari hama dan penyakit.

           Ada beberapa rekomendasi media tanam yang dapat digunakan untuk penanaman pohon klengkeng, salah satunya adalah campuran antara sekam, pupuk kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 : 1 (dua bagian sekam, satu bagian kompos dan satu bagian pupuk kandang). Ini tergantung dari kesiapan media di tempat masing-masing. Sekam yang digunakan sebaiknya sekam yang sudah difermentasi. Ada baiknya juga ditambahkan arang jika memungkinkan. Jenis pupuk kandang yang bagus digunakan adalah yang mengandung unsur fosfor yang tinggi yaitu kotoran kambing atau domba.

           Media tanam di sini tentunya yang sudah steril dari hama dan penyakit. Ada beberapa cara untuk mensterilkan media tanam, salah satunya adalah dengan pemberian pestisida yang sesuai.

 

4.     Pilih posisi tempat menanam yang strategis. Posisi yang strategis adalah daerah dimana dapat memperoleh terpaan sinar matahari penuh agar dapat menghasilkan buah yang lebat.

 

5.     Tanamlah bibit lengkeng dengan baik pada tempat yang telah disiapkan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  • Siapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti sekop, cangkul, bibit klengkeng, dan media tanam (pupuk kandang, sekam dan pupuk kompos)

Sekam, Kompos, Pupuk Kandang, Bibit dan Ban
(Foto : Dokumentasi Pribadi)

  • Buat lubang pada tanah yang dipersiapkan sebagai tempat tanam, lalu masukkan pupuk kandang sebagai pupuk dasar agar kebutuhan haranya tercukupi. Tutup kembali dengan tanah bekas galian.

Pemberian Pupuk Dasar

(Foto : Dokumentasi Pribadi)

  • Pasang satu persatu ban di atasnya, dimana jumlah ban sesuai kebutuhan. Pastikan ketinggian ban tidak akan terjangkau oleh genangan air saat hujan turun
Penyusunan Ban
(Foto  : Dokumentasi Pribadi)

  • Isi media tanam ke dalam ban, jangan lupa selipkan ke bagian dalam ban. Selain itu, sisakan bagian atas untuk tempat bibit
Pengisian Media Tanam
(Foto : Dokumentasi Pribadi)
  • Tanam bibit ke dalam susunan ban, lalu tambahkan media sisa dibagian samping bibit hingga merata. 
Penanaman Bibit Lengkeng
(Foto : Dokumentasi Pribadi)

  •   Siram bibit yang telah ditanam secara hati-hati.

Penyiraman Tanaman
(Foto : Dokumentasi Pribadi)


6.     Rawat atau peliharalah tanaman klengkeng tersebut dengan baik selama proses pertumbuhan.


           Pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang tidak bisa diremehkan. Tanpa pemeliharaan yang baik niscaya tanaman kita tidak akan bisa bertumbuh dengan baik dan bahkan dapat berakibat fatal pada tanaman klengkeng peliharaan kita. Pemeliharaan itu sendiri antara lain terdiri dari :

  • a       Penyiraman  

           Mengingat karena pillar tanaman Lengkeng menggunakan ban, dimana pada lekukan bagian dalam ban dapat menampung air siraman, maka pada saat musim kemarau, proses penyiraman dilakukan sekali saja dalam sehari. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Jangan melakukan penyiraman disaat terik matahari karena akan berakibat terhadap daun dengan kata lain daunnya akan terbakar. Dan ketika musim hujan tiba, tidak perlu dilakukan penyiraman, terlebih karena pasokan air sudah ada tertampung pada bagian dalam ban.

  • b.      Pembersihan

           Kegiatan ini dilakukan secara kondisional saja. Jika tumbuh gulma di sekitar tanaman, tentunya harus dibersihkan agar nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman dapat terserap secara utuh (tidak berbagi dengan gulma). Dalam hal ini tanaman Lengkeng dapat tumbuh dengan leluasa.

  • c.       Pemberian pupuk secara berkala

           Pemberian pupuk untuk tanaman lengkeng dapat dilakukan sekali dalam sebulan. Pupuk yang aman digunakan adalah jenis pupuk kandang, dapat berupa kotoran kambing, domba atau ayam. Namun untuk memperoleh unsur fosfor yang tinggi, rekomendasi pupuk yang digunakan sebaiknya kotoran kambing atau domba sebagaimana yang telah diuraikan di atas.

  • d.      Pemangkasan

           Seperti halnya pada kegiatan pembersihan, pemangkasan juga dapat dilakukan secara kondisional. Bila terlihat tanaman terlalu rimbun, sebaiknya dilakukan pengurangan daun dan ranting agar tanaman lebih produktif. Dengan pengurangan daun dan ranting, akan membuat tanaman lebih leluasa memperoleh sinar matahari sampai ke batangnya, juga nutrisi yang diserap oleh akar akan sepenuhnya ke bagian yang akan menghasilkan buah sehingga diharapkan dapat menghasilkan buah yang lebat.

  • e.      Penggemburan Tanah

           Kegiatan ini dapat dilakukan saat tanah yang ada disekitar tanaman sudah mulai mengeras, dimana hal ini terjadi saat tanaman sudah cukup besar. Apabila tanaman sudah cukup besar, tentunya akarnya sudah melewati pilar ban bagian dasar dan akan menerobos tanah disekiratnya. Kegiatan ini dilakukan agar akar tanaman Lengkeng dapat bergerak dengan lebih leluasa sehingga dapat menyerap nutrisi dengan mudah.

  • f.        Pengendalian hama dan penyakit

           Hama dan penyakit merupakan salah satu hal yang menghambat pertumbuhan tanaman Klengkeng. Untuk itu, ada baiknya dilakukan pemeriksaan secara rutin jangan sampai tanaman kita sudah terserang hama dan penyakit. Jika hal ini terjadi, misalnya terindentifikasi ada satu tangkai yang terserang penyakit, sebaiknya tangkai tersebut segera dipotong agar tidak menyebar ke bagian tanaman yang lain. Juga apabila teridentifikasi adanya serangan hama seperti hama wereng, ulat, semut, dll, sebaiknya dilakukan penyemprotan insektisida terhadap tanaman, yang dosis dan jenisnya disesuaikan dengan hama apa yang sudah menyerang tanaman kita.


7.     Jika saat panen tiba, lakukan pemanenan dengan hati-hati dan tepat.Sebaiknya proses pemanenan dilakukan pada pagi atau sore hari, untuk mengurangi penguapan air dari buah agar kualitas buah tetap terjaga. Jangan melakukan pemanenan saat matahari lagi terik karena hal ini akan merusak kualitas hasil panen. Selain itu hindari kegiatan panen pada saat hujan karena dapat mempercepat proses pembusukan buah. Sebelum melakukan pemanenan, terlebih dahulu periksa buah yang akan dipanen, apakah sudah layak atau belum, dan dapat dilihat dari kulit buahnya yang berwarna coklat tua dan rasanya manis. Biasanya lengkeng siap panen saat berumur 4-6 bulan  setelah berbunga (tergantung varitasnya).

 

Nah itulah tadi tips memelihara tanaman Klengkeng pada area yang rawan genangan air hujan.

Bagaimana teman-teman? Apakah tulisan ini bermanfaat? Kalau iya, silahkan di Share agar yang lain juga memperoleh manfaat yang sama.







1 comment for "TIPS MENANAM LENGKENG PADA AREA RAWAN GENANGAN AIR"